Sunday 28 May 2017

Menyambut Bulan Suci Ramadhan



Menyambut Bulan Suci Ramadhan

 
Menyambut Bulan Suci Ramadhan
Menyambut Bulan Suci Ramadhan

 Bulan Ramadhan adalah bulan yang teramat mulia. Bulan ini disebut-sebut sebagai bulan pengampunan, bulan penuh ketakwaan, bulan banjir pahala, bulan di dalamnya penuh dengan rahmat dan berkah. Sehingga pada detik-detik datangnya bulan ini, kaum muslimin harus riang gembira, bahagia dan berbesar hati. Seumpama menyambut tamu yang benar-benar agung dan segenap hati dalam menyambutnya.


“Wahai orang yang beriman, diwajibkan atas kamu puasa, sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, supaya kamu bertakwa. “ (QS Al Baqarah : 183).

Dalam ayat ini Allah SWT menegaskan kepada kita, bahwa puasa diwajibkan kepada orang yang beriman. Yakni orang islam yang sudah baligh dan berakal. Oleh karena itu puasa adalah kegiatan ibadah yang sangat penting bertujuan untuk mensucikan jiwa dan raga. Sahwat besar manusia yaitu sahwat perut dan sahwat kemaluan seringkali membuat manusia melakukan hal-hal yang berdosa. Sehingga dengan berpuasa manusia dapat terdidik dalam mengendalikan sahwat ini. Manusia yang bisa mengendalikan kedua sahwat ini sejatinya telah suci jiwa dan raganya. Pada akhirnya manusia yang berpuasa akan menjadi pribadi-pribadi yang memiliki ketakwaan yang tinggi dan luar biasa.

“Bulan Ramadhan di dalamnya diturunkan (kitab suci) Al Qur’an, sebagai petunjuk untuk manusia, dan penjelas tentang petunjuk tersebut, dan pembeda (yang membedakan antara hak dan batil) … “ (QS Al Baqarah : 185).

Dalam ayat ini Allah SWT mengabarkan kepada kita bahwa pada bulan Ramadhan diturunkan Kitab Suci Al Qur’an dengan 3 tujuan, sebagai petunjuk, penjelas dan pembeda.
Maka, Ramadhan menjadi tamu yang istimewa bagi kaum muslimin sebab di dalamnya terkandung peristiwa yang sangat luar biasa yaitu Nuzulul Qur’an (turunnya Al Qur’an). Oleh karena itu Al Qur’an menjadi kitab suci umat islam diturunkan Allah SWT kepada Nabi Muhammada SAW melalui malaikat Jibril as. Merenungkan ayat ini maka bijak sekali jika Bulan Ramadhan disebut sebagai bulan Al Qur’an, bulan dirayakannya Al Qur’an, pestanya Al-Qur’an. Bulan dimana kita sepantasnya dan sepatutnya lebih banyak berinteraksi dengan Al Qur’an dari pada di bulan-bulan selain bulan Ramadhan.

Maka persiapan terbaik, dalam menyambut bulansuci Ramadhan yaitu dengan mengatur jadwal kita agar lebih banyak membaca Al Qur’an, mentadabburinya, membaca tafsirnya. Merenungkannya, mendiskusikannya dengan orang lain dan mendengarkan kajian-kajian yang berkaitan tentangnya. Hingga pada akhirnya Al Qur’an akan menjadi gaya hidup dan pedoman kita umat muslim seutuhnya. Semangatnya bulan Ramadhan adalah Al Qur’an. Dengan membaca Al-Qur’an secara terus menerus akan membuat semangat dalam hati kita berkobar dan membara.

Menyambut Bulan suci Ramadhan adalah hal yang sangat dianjurkan dan sangat diagungkan-agungkan, dalam sebuah riwayat “Barang siapa yang senang akan datangnya bulan Ramadhan maka akan diampuni dosa-dosa yang telah lalu. Karena kemulian dan keagungan bulan Ramadhan maka seyogyanya dan sudah seharusnya kita mempersiapkan diri dan keluarga kita dalam menyambut bulan suci ini.

Persiapan di sini bukan hanya menunggu kedatangannya akan tetapi mempersiapkan bekal yang cukup untuk menyambut bulan Ramadhan. Hal ini bertujuan untuk mengoptimalkan kegiatan / aktifitas ibadah kita di bulan Ramadhan. Beberapa hal penting yang harus kita persiapkan dalam menyambut bulan Ramadhan adalah sebagai berikut :

Pertama, persiapan ruhiyah mempersiapkan ruh / jiwa kita dalam menyambut bulan suci Ramadhan dengan berpuasa di bulan rajab dan sya’ban, memperbanyak tilawatil qur’an, qiyamul lail, membaca al ma’tsurat (do’a pagi dan petang yang dikumpulkan oleh Hasan Al Banna). Dan lebih sering shalat fardhu di masjid.

Bulan Ramadhan adalah bulan puasa, dengan cara berpuasa Sunnah di bulan rajab dan sya’ban kita seperti latihan dulu, warming up (pemanasan) sehinggat saat kita berada pada bulan Ramadhan kita sudah terbiasa menjalani ibadah puasa, ibadah puasa sudah tidak terasa berat lagi.

Orang yang mengerti atau tidak mengerti akan memahami secara pasti bahwa membangun keimanan tidak hanya khusus pada bulan-bulan tertentu. Namun dipersiapkan setiap hari, akan tetapi pada momentum kali ini yaitu rajab dan sya’ban dapat meningkatkan persiapannya. Bulan sya’ban juga bisa dikatakan sebagai batu loncatan menghadapi bulan Ramadhan. Sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Siti Aisyah “ Nabi Muhammad SAW tidak pernah melakukan puasa Sunnah lebih banyak selain bulan Sya’ban. Sungguh, Nabi berpuasa sebulan penuh pada Syahr Sya’ban”. (HR. Bukhori).

Kedua, Persiapan jasadiyah. Di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat. Dalam menyambut bulan suci Ramadhan kita memerlukan tubuh yang fit, prima dan penuh tenaga. Maka sejak bulan rajab dan sya’ban kita harus mempersiapkan fisik kita sebaik mungkin dengan olah raga, membersihkan rumah, kamar dan mencuci baju kita serta menkonsumsi makanan yang bergizi.

Ketiga, Persiapan Fikriyah. Agar ibadah pada bulan Ramadhan lebih maksimal kita juga harus membekali diri kita dengan ilmu. Perbanyaklah pengetahuan yang berkaitan tentang wajib puasa, hal-hal yang membatalkan puasa, hal-hal yang makruh, amalan-amalan pada bulan Ramadhan, do’a-do’a pada bulan Ramadhan dan lain sebagainya. Dengan mempersiapkan bekal ilmu yang cukup di bulan rajab maupun sya’ban tidak hanya puasa saja melainkan amalan yang lain dapat sempurna sehingga diakhir puasa kita benar-benar menjadi manusia yang fitrah.

Keempat, Persiapan Maliyah. Mempersiapkan harta kita untuk menyambut bulan Ramadhan. Bukan untuk keperluan buka puasa atau hidangan lebaran. Akan tetapi mempersiapkan harta kita untuk bersedekah. Karena pada bulan Ramadhan pahala bersedekah berlipat-lipat ganda dibandingkan dengan bulan yang lainnya.

No comments:

Post a Comment

Silahkan Bekomentar dengan Bijak dan Sesuai dengan Topik yang sedang kita bahas